Rabu, 13 Maret 2019

Djarnawi Hadikusumo = Otodidak Muhammadiyah

Oleh: Gunawan Budiyanto

Djarnawi Hadikusumo dilahirkan pada hari Ahad, tanggal 4 Juli 1920 di kampung Kauman Yogyakarta, sebuah komunitas muslim yang menjadi terkenal karena Muhammadiyah lahir dan didirikan di tempat ini. Nama kecilnya adalah Djarnawi dengan nama panggilan akrabnya “Djar”. Setelah dewasa di belakang namanya ditambah dengan nama Hadikusumo, tetapi dia lebih suka menulis lengkap namanya “H. Djarnawi Hadikusuma”. Ayahnya adalah Ki Bagus Hadikusumo lahir pada 24 November 1890, seorang tokoh Muhammadiyah murid dari KH Ahmad Dahlan. Di dalam Muhammadiyah dan perpolitikan Indonesia tahun 1945-1950, nama Hadikusumo lebih dikenal dengan sebutan Ki Bagus Hadikusumo. Ki Bagus Hadikusumo yang pada masa mudanya bernama R Hidayat. Dalam membina rumah tangganya, Ki Bagus Hadikusumo beristri tiga orang yang dinikahinya secara bersambung yaitu Fatimah/Fatimah, Moersilah, dan Moerdijat. Apabila dirunut silsilahnya, dari garis keturunan ayahnya, Djarnawi berasal dari keturunan Raden Haji Lurah Hasyim, yaitu seorang abdi dalem santri yang menjabat sebagai lurah bidang keagamaan di keraton Yogyakarta pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono VII.

Haedar Nashir: Jauhkan Islam dan Kebangsaan dari Berpikir Kerdil

SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir mengajak untuk mengkonstruksi kembali pikiran Islam lewat paradigma iqra, menurutnya masih banyak diantara umat Islam yang mudah mengkafirkan sesamanya, lantaran klaim penafsiran tentang Islam.

“Saran saya ajakan tadi itu bagaimana cara mengkonstruksi Islam dengan paradigma iqra yang melampaui, mendalam dan tidak membuat kita saling berebut tafsir, sehingga Islam menjadi kerdil, bahkan, diri kita menjadi kerdil. Jangankan dengan orang lain yang beda agama, beda negara, bahkan sesama muslim saja kita mudah untuk takfiri,” ujarnya

Via Suara Muhammadiyah

Kamis, 07 Maret 2019

Antusias Seminar Parenting PDNA Bantul di Masjid Jamasba Bantul

(Kamis, 7 Maret 2019, Bantul) Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah Bantul menyelenggarakan seminar parenting khusus muslimah bersama praktisi parenting Ibunda Wening di Masjid Jamasba Bantul. Mengangkat tema kekinian yakni “Bahaya Cyber Crime pada anak di Era Millenial.”

PDNA Bantul bekerja sama dengan Dikdas Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah, Takmir Masjid Jamasba Bantul, SMK Muhammadiyah Bambanglipuro, dan Angkatan Muda Muhammadiyah Bantul sukses menggelar seminar parenting dengan sukses dan lancar. Acara dimulai sekitar pukul 08.00 WIB. Peserta datang di area Masjid Jamasba Bantul untuk melakukan registrasi, kemudian masuk ke ruangan dalam masjid.

Peserta luar biasa

Tadabbur Alam PCPM dan PCNA Jetis ke Telaga Sarangan & Tawangmangu

[Bantul] Ahad, 24 Februari 2019 Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Nasyiatul ‘Aisyiyah Kecamatan Jetis mengadakan kegiatan Tadabbur Alam Ke Telaga Sarangan (lereng Gunung Lawu, Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan Jawa Timur) dan Tawangmangu (Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah). Selaku tim panitia pelaksana adalah PCPM Jetis yang bermarkas di Blawong I dan II Trimulyo Jetis Bantul. 
Diikuti oleh anggota PCPM dan PCNA Kecamatan Jetis, dari Ranting Canden, Sumberagung, dan Trimulyo. Tak kurang dari 55 peserta ikut menyemarakkan kegiatan ini. Menggunakan armada jet bus dengan fasilitas wifi full AC lengkap membuat peserta merasa senang dan nyaman selama perjalanan. Rombongan bis melakukan transit di depan Sate Mas Rangga Blawong II. Berangkat sekitar jam 06.30 WIB, dengan dipimpin berdoa langsung oleh ketua Panitia.

PCPM dan PCNA Jetis

Giat AMM Jetis Bakti Sosial di Tengah Pandemi Covid-19

Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Jetis  Bakti Sosial dan Penyembelihan Hewan Qurban 1441 H dalam Pandemi Covid 19 :  Insya Allah k...